Pages

Kamis, 18 Juni 2015

Review Bedak Marcks Creme dan Revlon Touch and Glow Soft Beige

0 komentar
Hai semuanya!

Siapa disini yang suka pakai bedak? Rata-rata perempuan pasti suka ya pakai bedak, entah compact powder atau loose powder sebagai andalan. Kalau saya pribadi saya suka pakai loose powder, karena berasa ringan aja gitu. Terlebih kulit saya tuh berminyak. Pernah iseng beli compact powder tapi malah bikin  jidat saya bruntusan. Errrrrr.

Jadi 2 bedak  yang mau saya review adalah bedak tabur Marcks yang Creme dan bedak tabur Revlon Touch and Glow yang Soft Beige. Keduanya bedak andalan saya untuk keseharian. Awalnya beli bedak Revlon karena perubahan dalam kulit saya. Sebenarnya oke-oke aja sih pakai bedak marcks tapi semenjak kulit saya yang oily berubah jadi kombinasi, bagian pipi kering dan T zone oily parah. Kalau keseharian saya pakai pelembab, sunscreen lalu bedak marcks beberapa jam kemudian pipi saya bisa kering  kerontang. Tapi setelah pakai bedak Revlon alhamdulillah ga kering malah jadi kaya kulit normal gitu. Sukaak.
 
Sebenarnya kulit kombinasi saya ga berlangsung lama, Cuma beberapa minggu lalu balik lagi ke kulit asal saya yang berminyak. Tapi saya tetap menggunakan bedak Revlon karena sudah terlanjur suka dan yang terpenting nggak bikin Break Out. Hehehe.

Harga
Marcks : <15.000 (40gr)
Revlon  : 40.000 (24gr)

Kemasan
Setiap orang yang lihat juga pasti setuju kalau bedak Revlon punya kemasan yang lebih Oke dibanding Marcks. Revlon terlihat lebih simple dan elegan dengan tutup berwarna hitam dan bagian bawah transparant. Kemasan Revlon juga kecil jadi masih pas dibawa pergi kalau untuk touch up Kalau bedak Marcks kemasannya besar, perpaduan kuning dan putih memebuat terlihat jadul. Tapi bisa loh di akalin bedak Marcks dimasukin ke tempat loose powder lain kalau mau dibawa-bawa.





Tekstur
Menurut saya tekstur Revlon lebih halus dibanding Marcks yang sedikit kasar, tapi ga mengganggu kok.

kiri Revlon, kanan Marcks

Swatch
Setelah diaplikasikan bedak Marcks memiliki shade lebih terang dibanding Revlon. Tapi warna terang Marcks nggak berlangsung lama di wajah, nanti juga cepat menyatu dengan kulit. Kalau Revlon kata BA Revlon ini warna natural dan cocok buat saya. Thanks mba, cucok!

atas Marcks bawah Revlon
Daya Tahan
Meh, keduanya cepat hilang di wajah saya dalam jangka waktu 2-3jam. Wajar sih namanya juga bedak tabur. Siap-siap touch up aja kalau dibutuhkan.

Kesimpulannya, saya suka dengan kedua bedak ini. Sama-sama enak tergantung suasana kulit. Kalau lagi jerawatan lebih asik pakai Marcks soalnya mengandung Salicylic Acid yang bisa membantu jerawat cepat kering. Kalau lagi normal to oily asikan Revlon karena menampilkan lebih halus di wajah. 

Beli lagi? ndak.

Kamis, 04 Juni 2015

Bekasi Punya Pantai, lho.

2 komentar
Bekasi, siapa yang nggak tau Bekasi? Daerah yang sempat naik daun karena lelucon (meme) bagi netizen beberapa waktu belakangan. Bekasi merupakan kota Industri dan juga kota dengan hamparan Mal yang nggak kalah sama kota metropolitan Jakarta. Terlepas dari kesemerawutan itu semua, apakah kamu tau kalau Bekasi ternyata punya lokasi yang berbeda dari biasanya? atau kita bisa bilang sisi lain Bekasi yang mungkin belum kita ketahui.

Dari begitu banyak sisi lain Bekasi. Saya mau berbagi cerita tentang perjalanan saya bersama rekan saya berpetualang mencari Pantai yang konon katanya berlokasi di pangkal ujung Kabupaten Bekasi yaitu Pantai Muara Beting. Pantai tersebut terletak di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Kenapa saya bilang berpetualang bukan liburan? Karena perjalanan ini ‘sesuatu’ buat saya.

Berawal dari rasa penasaran akan pantai ini. Saya dan rekan saya mencari informasi sebanyak-banyaknya dari Google dan Instagram tentang Pantai Muara Beting. Ternyata banyak juga orang sudah mengunjungi pantai yang terletak di ujung Bekasi tersebut. Dengan modal nekat, persiapan dan doa pastinya kami mulai perjalanan kami pada hari Senin, 1 Juni 2015 sekitar pukul 11 dari arah Stasiun Bekasi. Kami menyusuri jalan menggunakan motor dengan bantuan GPS sebagai petunjuk arah.

Untuk awalan, jangan lupa mengisi bensin Full! Karena diperjalanan bakal sulit menemui Pom Bensin. Dan selanjutnya bisa mengatur GPS dengan awalan lokasi dan berakhir di Muara Gembong. Nggak terlalu sulit menelusuri jalan kalau berpegang pada GPS hanya perlu mengukiti arah GPS tersebut. Waktu yang ditempuh sekitar 2,5 jam sampai 3,5 jam. Kami melewati daerah seperti Babelan, Babakan Raya, Jayasakti dan terakhir Muara Gembong. Dari padat pemukiman dan ruko-ruko dan sampai akhirnya masuk ke daerah yang masih dipenuhi sawah. 

Di sekitar jalan menuju Babelan kalau nggak salah, saya melihat dari jembatan 2 kapal berada di pinggir sungai. Kapal yang sudah berlumut dan di tumbuhi pohon liar membuat saya bertanya, kok ada disitu ya? 



Melanjuti lagi perjalanan yang lumayan jauh sampai di Jl. Raya Galian. Jalanan disini berada di tengah 2 sawah, dengan jalanan yang masih tanah dan terlebih habis hujan. Membuat kami harus ekstra hati-hati agar tidak terjatuh.


Selesai dari situ kami melewati jalan yang kok rasanya nggak ada habis-habismya. Dipinggir jalan terdapat sungai  yang memisahakan Kabupaten Bekasi dengan  Kabupaten Kerawang. Menyebrangi sungai tersebuat juga merupakan akses menuju Pantai Pakis.

Tibalah kami di Kecamatan Muara Gembong. Ketika sampai disini kami tidak mengandalkan GPS, hanya dengan bertanya-tanya kami menuju Muara Beting. Dari Kecamatan Muara Gembong di sebelah kanan jalan terdapat jembatan kayu kuning, ternyata kami harus melewati jembatan tersebut. Jembatan ini hanya bisa dilewati oleh sepeda motor dan pejalan kaki. Setelah melewati Jembatan ini kami mulai bertanya-tanya lagi menanyakan Muara Beting. Lumayan juga jarak dari jembatan menuju Muara Beting. Menelusuri pinggiran muara dan mulai terlihat kapal-kapal kecil nelayan, orang-orang membawa ikan, rumah-rumah yang hancur karena abrasi, bahkan kuburan yang sudah terkena abrasi jug.





Sampailah kami di ujung jalan dan bikin kami bertanya loh dimana pantainya?
Setelah mengobrol dengan seorang yang sedang mengumpuli batu bata dari rumah yang hancur, ternyata pantainya berada di balik rimbunan Pohon Mangrove dan menuju kesana harus menggunakan kapal. Mulai menyerah kami gimana naik kapalnya, yasudalah kami mengitari mangrove saja ditemani dua teman baru kami yaitu Indah dan Aal, mereka anak-anak yang tinggal disekitar sini.



Setelah banyak bercerita mereka bilang kalau Bapaknya memiliki kapal dan mau ke laut. Kami diajak kerumahnya dan ditawari untuk ke laut. Singkat cerita tentang mereka, ternyata mereka salah satu keluarga yang rumahnya dulu menjadi korban abrasi. Bersyukurlah kami mulai banyak komunitas yang mulai menanam mangroove disekitar laut dan mulai tereksposnya daerah sini. Semoga dengan kesadaran masyarakat dan peran pemerintah bisa membuat daerah disini menjadi lebih baik.

Mulailah kami menuju laut menggunakan perahu kecil melawati rimbunan pohon mangroove dan bibit mangroove yang baru ditanam oleh komunitas-komunitas yang mulai peduli dengan lingkungan.







Tibalah kami di pantai, tapi pantai yang kami datangi berada di tengah laut dan pantainya nggak terlalu besar. Mungkin pantai Muara Beting yang sering dikunjungi orang berbeda dengan yang saya kunjungi? Menurut Bapak yang mengantar kami disana ada pantai lagi dan pernah ada Paus terdampar dan beliau juga bercerita bahwa pantai yang kami pijaki suka berpindah-pindah juga.

Disini hanya kami, Indah, Aal dan Bapaknya. Pulai Pribadi! Pemandangannya cukup indah karena berada ditengah laut waalupun air lautnya berwarna coklat tapi tetap bikin nggak percaya kalau ini di Bekasi tentunya. Suara ombak, hamparan kerang dan ada beberapa ubur-ubur terdampar di bibir pantai rasanya membayar lunas rasa penasaran dan perjalanan jauh yang menguras tenaga.








Setelah sekitar 1 jam kami dipantai, kami bergegas pulang karena sudah jam 5 sore mengingat perjalanan kami sungguh jauh. Pamitlah kami dengan keluarga Indah dan Aal, mereka orang yang baik dan ramah sekali. Bahagia selalu untuk mereka.

Perjalanan  pulangpun dimulai. Disepanjang perjalan membuat kami was-was karena sudah mulai gelap, minim penerangan, jalanan rusak, dan sepi. Semoga Pemerintah Bekasi mulai membenahi akses jalan dan penerangan disini, ya.

Sekian cerita saya tentang perjalanan menuju Pantai Muara Beting. Bila ada kesalahan dalam penulisan mohon maaf dan bisa di beritahu. Bagi pembaca yang berkeingin kesana ada beberapa yang harus diperhatikan. Seperti;
  1. 1.       Jangan kesini musim hujan
  2. 2.       Berangkat dari pagi agar pulangnya tidak malam karena takut berbahaya
  3. 3.       Bensin kendaraan harus penuh
  4. 4.       Baterai handphone dan gadget harus penuh atau jangan lupa membawa powerbank. Handphone juga harus memiliki GPS
  5. 5.       Bawa makan cemilan dam minum
  6. 6.       Jangan malu bertanya
  7. 7.       Dan berdoa.









 

Camelia Intan Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template