ilustrasi dari google
Hidup dalam ‘Comfort Zone’ memang begitu aman, menyenangkan
dan tanpa tantangan. Rasanya seperti dipelukan tak ingin lepas tak ingin
berakhir. Tapi apakah akan terus dalam dekapan ini?
Seperti yang kita ketahui seorang anak kecilpun harus keluar
dari zona nyaman dirumah, ketika mereka akan menuju masa sekolah. Memang, untuk
permulaan orang tua akan memantau mereka diluar jendela. Memberi tatapan
semangat dan seakan berbilang kalau semuanya akan baik-baik saja. Beberapa dari
mereka ada yang langsung nyaman dengan lingkungan barunya namun tidak banyak
juga yang menangisi lingkungan barunya berharap berada kembali di zona nyaman
mereka.
Untuk anak kecil mereka akan mudah mendapat dorongan dari
orang tua yang menatap diluar jendela dan dari pengajar lembut mereka yang akan menghapus air mata mereka ketika mereka menangis. Lalu
bagaimana dengan orang yang menuju dewasa ketika mereka harus ke dunia luar?
Inilah yang terjadi dengan saya. Sulit menyesuaikan diri
ketika harus keluar dari masa SMA menuju bangku kuliah. Bayangan masa-masa SMA
yang menyenangkan dan bergaul dengan teman-teman SMA yang semakin membuat
merindu akan masa itu. Tak akan saya
temui lagi canda tawa dan perbicangan yang biasanya mengisi hari-hari. Perasaan
menyesal dan seakan benci suka menyambangi diri saya jika mengingat kalau saya
sudah berada dilingkungan baru. Hal tersebut yang menyebabkan waktu saya lebih
banyak sendiri dibanding berkomnunikasi dengan teman kuliah saya.
3 semester berlalu dengan begini saja tanpa perubahan yang
berarti di diri saya. Ingin saya berontak dari pemikiran buruk saya sendiri.
Naungan perubahan untuk menjadi lebih baik dan mencoba nyaman dengan lingkungan
baru terus menghampiri. Oleh karena itu, untuk mengatasi persepsi saya yang
terkadang negatif, saya harus melakukan beberapa hal yang sedikit demi sedikit
merubah kebiasaan buruk saya. Inilah 5 point yang harus saya lakukan:
- Mulai dengan senyum dan sapa Tersenyum dan menyapa orang lain pertama bisa menjadi langkah awal untuk bergaul. Dari situ, orang lain akan tau kalo kita merupakan pribadi yang ramah.
- Tidak berpikaran negatif dan cemas Mengahapus pemikiran jelek tentang yang akan terjadi. Berpikiran fokus akan masa depan dan tujuan saya berada ditempat ini.
- Membuka fikiran dan bertukar fikiran Ketika saya membuka fikiran berarti saya harus berkomunikasi dengan orang lain agar mendapat sudut pandang baru dalam beberapa hal.
- Percaya diri akan kemampuan Terapkan difikiran kalau saya mampu dengan keahlian yang saya miliki. Saya pantas disini karena saya berpengaruh.
- Menjadi diri sendiri Tidak mencoba bertingkah sesempurna mungkin didepan orang lain. Bertingkah seperti biasa tanpa takut mereka tidak akan menyukai.
Itulah beberapa point yang jika dilakukan bisa membantu dalam proses diri menjadi lebih baik.